Panduan Ahli Cara Membaca Label Gizi Kemasan yang Benar
Inutrisi.com - Dalam era serba instan seperti sekarang, hampir semua makanan dan minuman kemasan hadir dengan informasi gizi yang tertera di bagian belakang produknya. Namun, masih banyak masyarakat yang belum memahami cara membaca label gizi kemasan secara tepat. Padahal, informasi tersebut sangat penting untuk menjaga pola makan sehat dan menghindari risiko penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, maupun obesitas.
Label gizi berfungsi sebagai panduan
nutrisi bagi konsumen, agar bisa mengetahui apa yang dikandung dalam setiap
porsi makanan yang dikonsumsi. Bila Anda mampu membaca label gizi dengan baik,
Anda memiliki kontrol lebih terhadap asupan harian, termasuk kalori, gula,
lemak jenuh, hingga kadar natrium. Artikel ini akan membahas dengan rinci
bagian-bagian dari label gizi dan cara menganalisisnya secara bijak.
Apa
Itu Label Gizi dan Mengapa Penting?
Label gizi adalah informasi tertulis
yang terdapat pada kemasan makanan atau minuman, yang menunjukkan jumlah
kandungan zat gizi tertentu per takaran saji. Tujuannya adalah memberikan
informasi transparan kepada konsumen mengenai komposisi nutrisi dalam produk
tersebut. Label ini tidak hanya membantu mereka yang sedang menjalani program
diet, tetapi juga sangat penting untuk penderita penyakit tertentu seperti
diabetes, hipertensi, atau kolesterol tinggi.
Menurut BPOM RI, label gizi wajib
mencantumkan kalori total, lemak total, lemak jenuh, kolesterol, protein,
karbohidrat total, gula, dan natrium. Semua kandungan ini dibandingkan dengan
Angka Kecukupan Gizi (AKG) harian, yang biasanya dihitung dari kebutuhan 2.150
kalori per hari.
Cara
Mengenali Takaran Saji
Langkah pertama dalam cara membaca label gizi
kemasan adalah dengan mengenali takaran saji. Informasi ini biasanya
terletak di bagian paling atas tabel gizi. Takaran saji menyatakan jumlah
makanan yang menjadi dasar perhitungan seluruh kandungan gizi dalam label
tersebut.
Contoh: jika dalam satu bungkus
keripik tertulis "Takaran saji: 30 gram", dan Anda mengonsumsi 60
gram, maka Anda perlu mengalikan semua angka di label dengan dua. Banyak orang
terjebak dengan asumsi bahwa seluruh isi kemasan dihitung sebagai satu takaran
saji, padahal tidak selalu demikian.
Memahami
Kalori Total
Kalori adalah jumlah energi yang
Anda dapatkan dari makanan tersebut. Dalam label, biasanya ditulis “Energi
total” atau “Jumlah kalori”. Ini menjadi indikator penting terutama bagi Anda
yang sedang menjaga berat badan. Menurut Kementerian Kesehatan RI, asupan
kalori harian rata-rata orang dewasa adalah sekitar 2.000 hingga 2.500 kkal.
Contoh: bila satu porsi makanan
mengandung 250 kkal, maka itu setara dengan 12,5% dari kebutuhan energi harian
Anda (jika diasumsikan kebutuhan Anda 2.000 kkal). Maka, semakin kecil
persentase kalorinya, semakin ringan pengaruhnya terhadap total kebutuhan
energi harian.
Perhatikan
Lemak Jenuh dan Lemak Trans
Bagian ini wajib diperhatikan dengan
cermat. Lemak jenuh dan lemak trans dapat meningkatkan risiko penyakit jantung
koroner dan stroke jika dikonsumsi berlebihan. WHO merekomendasikan agar asupan
lemak jenuh tidak lebih dari 10% dari total kalori harian.
Contoh: jika label mencantumkan
“Lemak total: 10 g (15% AKG)”, artinya Anda telah mengonsumsi 15% dari batas
aman harian hanya dari satu porsi makanan saja. Waspadai juga jika ada tulisan
“lemak trans”, karena ini adalah jenis lemak paling berbahaya yang sebaiknya
dihindari sepenuhnya.
Waspadai
Kandungan Natrium
Natrium atau garam seringkali
tersembunyi dalam bentuk lain seperti monosodium glutamat (MSG) atau bahan
pengawet. Asupan natrium berlebih bisa menyebabkan hipertensi, terutama jika
dikonsumsi terus-menerus tanpa disadari.
Menurut Permenkes RI No. 30 Tahun
2013, batas konsumsi natrium harian adalah maksimal 2.000 mg. Maka, bila Anda
melihat kandungan natrium sebesar 700 mg per porsi dalam suatu produk, maka itu
sudah mencakup 35% dari batas maksimal.
dr. Diana F. Suganda, Sp.GK, dalam
wawancaranya dengan media kesehatan lokal menyampaikan, "Kandungan
natrium dalam makanan kemasan harus diperiksa dengan hati-hati, apalagi jika
Anda memiliki riwayat tekanan darah tinggi atau gangguan ginjal."
Hitung
Asupan Gula Harian
Gula adalah salah satu zat yang
paling umum dijumpai dalam makanan olahan. Sayangnya, konsumen sering tidak
menyadari berapa banyak gula yang mereka konsumsi setiap harinya.
Label gizi biasanya menyebutkan
“Gula total” dalam satuan gram. Untuk perbandingan, satu sendok teh gula =
sekitar 4 gram. WHO menyarankan batas konsumsi gula harian maksimal sekitar 25
gram atau 6 sendok teh.
Jika sebuah minuman kemasan
mencantumkan “Gula: 20 g”, maka itu sudah memenuhi 80% dari batas harian. Dan
bila Anda mengonsumsi dua botol, maka Anda sudah melebihi anjuran maksimal WHO.
Cermati
Kandungan Karbohidrat
Karbohidrat bukan hanya gula, tapi
juga mencakup serat dan pati. Bacalah bagian “Karbohidrat total”, “Gula”, dan
“Serat pangan” secara bersamaan untuk mendapatkan gambaran yang jelas.
Semakin tinggi kandungan serat,
semakin baik kualitas karbohidratnya. Serat membantu pencernaan dan mengontrol
gula darah, sehingga makanan dengan serat tinggi sangat dianjurkan untuk
dikonsumsi secara rutin.
Lihat
Nilai AKG (%)
Setiap label gizi biasanya
mencantumkan angka persen dalam kurung, misalnya “Protein: 5 g (10%)”. Artinya,
satu takaran saji memenuhi 10% dari kebutuhan harian protein Anda.
Ini berguna untuk menghitung
seberapa besar kontribusi produk terhadap total kebutuhan gizi Anda. Namun
perlu diingat, AKG pada label umumnya dihitung berdasarkan kebutuhan rata-rata
orang dewasa, jadi bisa berbeda tergantung usia, jenis kelamin, atau aktivitas
fisik Anda.
Pahami
Bahan Tambahan yang Tersembunyi
Selain tabel gizi, perhatikan juga
daftar komposisi bahan di bawah atau samping kemasan. Banyak bahan tambahan
seperti pemanis buatan, pengawet, pewarna, dan perisa sintetis yang tidak
tercantum dalam tabel gizi namun memiliki dampak jangka panjang terhadap
kesehatan.
Jika Anda menjumpai bahan seperti
“aspartam”, “sodium benzoate”, atau “monosodium glutamate (MSG)”, maka
sebaiknya konsumsi produk tersebut dibatasi.
Bandingkan
Produk Sebelum Membeli
Jangan langsung percaya dengan klaim
seperti “rendah lemak” atau “tanpa gula tambahan”. Bacalah label gizi secara
lengkap, dan bandingkan antarproduk sejenis untuk menentukan pilihan terbaik.
Tips sederhana: pilih produk dengan kalori rendah, lemak jenuh minim, gula <10 gram per porsi, serta tinggi serat. Produk yang mencantumkan logo “Pilihan Lebih Sehat” dari BPOM juga bisa jadi acuan tambahan.
Posting Komentar untuk "Panduan Ahli Cara Membaca Label Gizi Kemasan yang Benar"