Gejala Long COVID Terbaru: Panduan Lengkap untuk Memahami Dampaknya
Apa Itu Long COVID dan Mengapa Perlu Diwaspadai?
Inutrisi.com - Long COVID, atau dikenal juga
sebagai Post-Acute Sequelae of SARS-CoV-2 infection (PASC), adalah
kondisi di mana seseorang tetap mengalami gejala COVID-19 meskipun sudah
dinyatakan sembuh. Gejala ini bisa berlangsung selama berminggu-minggu hingga
berbulan-bulan setelah infeksi awal.
Fenomena gejala long COVID
terbaru semakin mendapat perhatian, terutama karena variannya yang terus
berkembang. Banyak orang yang merasa sudah pulih, namun kembali mengalami
masalah kesehatan fisik maupun mental yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
Inilah mengapa memahami gejala terkini sangat penting agar kita dapat waspada
dan segera mencari pertolongan medis bila diperlukan.
Gejala Umum Long COVID yang Masih Terjadi
Meskipun ada gejala baru yang
muncul, beberapa gejala klasik long COVID tetap sering dilaporkan, antara lain:
- Kelelahan ekstrem
(fatigue) yang tidak membaik dengan istirahat
- Sesak napas,
bahkan saat melakukan aktivitas ringan
- Kabut otak
(brain fog), kesulitan fokus atau berpikir jernih
- Nyeri otot dan sendi
- Gangguan tidur
Gejala-gejala ini dapat datang dan
pergi, serta bervariasi tingkat keparahannya tergantung individu. Kombinasi
dari beberapa gejala sering kali memperburuk kualitas hidup penderitanya.
Gejala Long COVID Terbaru Berdasarkan Studi 2024–2025
Studi terbaru dari WHO dan lembaga
kesehatan global lainnya menunjukkan adanya beberapa gejala long COVID
terbaru yang patut diwaspadai:
1.
Gangguan Pencernaan Kronis
Beberapa pasien mulai mengalami gejala
gastrointestinal seperti:
- Sering mual atau muntah
- Perubahan pola buang air besar (diare atau sembelit)
- Ketidaknyamanan atau kembung terus-menerus
2.
Gangguan Sistem Saraf
Pasien melaporkan gejala
neurologis baru seperti:
- Tremor ringan
- Sensasi kesemutan di tangan/kaki
- Penurunan kecepatan berpikir dan reaksi motorik
3.
Gangguan Penglihatan dan Pendengaran
Ada peningkatan laporan gangguan
sensorik:
- Pandangan kabur
- Telinga berdenging (tinnitus)
- Penurunan sensitivitas pendengaran
4.
Gangguan Menstruasi
Khusus pada perempuan, perubahan
siklus menstruasi menjadi salah satu gejala terbaru long COVID, termasuk:
- Menstruasi tidak teratur
- Nyeri haid yang meningkat
- Perubahan durasi siklus
5.
Perubahan Psikologis yang Lebih Kompleks
Studi mencatat lonjakan gangguan
psikologis seperti:
- Perasaan "tidak nyata" atau derealisasi
- Gangguan panik mendadak
- Gejala mirip PTSD
Siapa
yang Berisiko Mengalami Gejala Long COVID Terbaru?
Meskipun siapa pun bisa mengalami
long COVID, beberapa kelompok lebih berisiko:
- Orang dengan riwayat infeksi COVID-19 sedang hingga
berat
- Lansia
- Penderita komorbid seperti diabetes atau hipertensi
- Mereka yang belum divaksin atau belum menerima booster
Namun demikian, gejala long COVID
terbaru juga ditemukan pada pasien dengan infeksi ringan bahkan tanpa
gejala.
Dampak Long COVID Terhadap Keseharian
Gejala long COVID dapat memengaruhi
berbagai aspek kehidupan, seperti:
- Produktivitas kerja menurun karena kelelahan dan gangguan kognitif
- Kehilangan nafsu makan karena gangguan pencernaan
- Masalah relasi sosial
karena perubahan suasana hati
- Ketergantungan jangka panjang pada obat atau terapi
Kondisi ini dapat memperburuk
kualitas hidup secara menyeluruh dan memicu kecemasan serta depresi.
Cara Mendeteksi dan Mendiagnosis Long COVID
Saat mengalami gejala yang menetap
lebih dari 4 minggu setelah terinfeksi COVID-19, sebaiknya Anda segera
berkonsultasi ke dokter. Diagnosis long COVID umumnya dilakukan melalui:
- Wawancara medis mendalam
- Pemeriksaan darah dan radiologi untuk menyingkirkan penyakit lain
- Uji fungsi paru-paru atau jantung bila ditemukan gejala terkait
Tidak ada tes spesifik untuk long
COVID, sehingga pendekatannya bersifat menyeluruh dan eliminatif.
Langkah Penanganan dan Terapi Long COVID
Tidak ada obat khusus untuk
menyembuhkan long COVID, namun kombinasi beberapa pendekatan bisa membantu
mengelola gejala:
- Terapi fisik:
membantu memulihkan kekuatan tubuh
- Terapi kognitif:
untuk mengatasi brain fog dan gangguan fokus
- Terapi psikologis:
seperti CBT untuk mengurangi gangguan kecemasan
- Nutrisi seimbang dan hidrasi optimal
- Istirahat cukup dan manajemen stres
Penanganan harus disesuaikan dengan
gejala dominan yang dialami pasien.
Pencegahan Long COVID: Apa yang Bisa Dilakukan?
Langkah pencegahan long COVID bisa
dimulai dari:
- Vaksinasi lengkap dan booster secara berkala
- Menghindari paparan virus dengan tetap menjaga protokol kesehatan
- Menjaga daya tahan tubuh melalui pola hidup sehat
- Memantau gejala pasca sembuh dan tidak menyepelekan keluhan kecil
Kewaspadaan dan penanganan dini
adalah kunci untuk mencegah gejala long COVID berkembang lebih jauh.
Baca Juga Update vaksin terbaru
Kapan Harus ke Dokter?
Segera temui dokter bila Anda
mengalami:
- Kelelahan ekstrem yang tidak kunjung membaik
- Nyeri dada atau gangguan napas
- Perubahan suasana hati ekstrem atau pikiran untuk
menyakiti diri sendiri
- Masalah memori yang signifikan
Diagnosis dan intervensi awal bisa membantu mengendalikan dampak jangka panjang long COVID.
Posting Komentar untuk "Gejala Long COVID Terbaru: Panduan Lengkap untuk Memahami Dampaknya"