Panduan Lengkap Menghitung Kebutuhan Kalori Harian yang Mudah Dipraktikkan
inutrisi.com - Mengetahui kebutuhan kalori harian adalah langkah awal untuk menjaga berat badan ideal, membangun massa otot, atau menurunkan berat badan dengan cara yang sehat. Banyak orang merasa bingung saat mendengar istilah BMR, TDEE, atau defisit kalori. Padahal, cara menghitung kebutuhan kalori harian sebenarnya cukup mudah jika kita memahami langkah-langkahnya dengan benar.
Sebagai seorang praktisi yang sudah mendampingi banyak klien dalam program
penyesuaian pola makan, saya akan membagikan panduan praktis agar Anda bisa
menghitung kebutuhan kalori sendiri tanpa harus bergantung pada aplikasi. Mari
kita mulai dari dasarnya.
Apa Itu Kebutuhan Kalori Harian dan Kenapa Penting?
Kalori adalah satuan energi yang tubuh kita gunakan untuk melakukan
aktivitas, baik saat kita bergerak maupun saat tubuh beristirahat. Kebutuhan
kalori harian adalah jumlah kalori yang dibutuhkan tubuh untuk menjalankan
fungsi vital (bernapas, memompa darah) dan aktivitas fisik sehari-hari.
Jika asupan kalori Anda sesuai dengan kebutuhan tubuh, berat badan akan
stabil. Sebaliknya, jika terjadi surplus (kelebihan kalori) atau defisit
(kekurangan kalori), maka tubuh akan mengalami perubahan berat badan. Oleh
karena itu, menghitung kebutuhan kalori dengan tepat menjadi kunci utama dalam
program diet maupun pembentukan massa otot.
Langkah Mudah Menghitung Kebutuhan Kalori Harian (Manual Tanpa Kalkulator)
Banyak website menyediakan kalkulator kalori
otomatis, namun di artikel ini, saya akan membimbing Anda
melakukan perhitungan secara manual agar Anda paham dari mana angka tersebut
berasal.
Langkah 1: Hitung BMR (Basal Metabolic Rate)
BMR adalah jumlah kalori yang dibutuhkan tubuh untuk bertahan hidup dalam
kondisi istirahat total. Rumus Harris-Benedict adalah salah satu metode populer
yang akurat digunakan:
Untuk Pria:
BMR = 66.5 + (13.75 x berat badan dalam kg) + (5.003 x tinggi badan dalam cm) –
(6.75 x usia dalam tahun)
Untuk Wanita:
BMR = 655.1 + (9.563 x berat badan dalam kg) + (1.850 x tinggi badan dalam cm)
– (4.676 x usia dalam tahun)
Contoh Perhitungan:
· Jenis
Kelamin: Wanita
· Berat
Badan: 55 kg
· Tinggi
Badan: 160 cm
· Usia:
25 tahun
BMR = 655.1 + (9.563 x 55) + (1.850 x 160) – (4.676 x 25)
BMR = 655.1 + 525.965 + 296 – 116.9
BMR = 1360.165 kalori/hari
Langkah 2: Sesuaikan dengan Aktivitas Harian (TDEE)
Setelah mendapatkan angka BMR, kita harus menyesuaikannya dengan tingkat
aktivitas harian untuk mengetahui Total Daily Energy Expenditure (TDEE).
Aktivitas
Harian |
Faktor |
Sangat minim (tidak olahraga) |
1.2 |
Sedikit aktif (olahraga 1-3x/minggu) |
1.375 |
Cukup aktif (olahraga 3-5x/minggu) |
1.55 |
Sangat aktif (olahraga 6-7x/minggu) |
1.725 |
Super aktif (dua kali latihan/hari) |
1.9 |
Misalkan Anda berolahraga 3x seminggu, maka faktor aktivitasnya adalah 1.55.
TDEE = BMR x Faktor Aktivitas
TDEE = 1360.165 x 1.55 = 2108.25 kalori/hari
Langkah 3: Sesuaikan dengan Tujuan (Defisit atau Surplus Kalori)
Setelah mengetahui TDEE, Anda bisa menyesuaikannya dengan tujuan:
· Menjaga
berat badan: konsumsi sesuai TDEE.
· Menurunkan
berat badan: defisit 300-500 kalori.
· Meningkatkan
berat badan/otot: surplus 300-500 kalori.
Jika Anda ingin menurunkan berat badan:
TDEE = 2108.25 – 500 = 1608 kalori/hari
Dengan langkah-langkah manual ini, Anda sudah dapat menghitung sendiri kebutuhan kalori tanpa kalkulator online.
Kenapa Anda Harus Menghitung Kebutuhan Kalori Secara Mandiri?
Menggunakan aplikasi atau kalkulator memang memudahkan, namun dengan
menghitung manual, Anda bisa memahami bagaimana faktor-faktor seperti usia,
jenis kelamin, berat badan, dan aktivitas fisik mempengaruhi kebutuhan kalori
tubuh Anda.
Ini penting, karena kebutuhan kalori seseorang bisa berubah seiring dengan
penyesuaian gaya hidup, program diet, atau perubahan fisik tertentu.
Bagaimana Jika Kebutuhan Kalori Tidak Sesuai dengan Kenyataan di Lapangan?
Perhitungan kebutuhan kalori hanyalah estimasi awal. Setiap individu
memiliki laju metabolisme berbeda. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk
melakukan evaluasi berkala, seperti:
· Memantau
berat badan dan komposisi tubuh setiap minggu.
· Mengevaluasi
tingkat energi harian dan performa saat beraktivitas.
· Melakukan
penyesuaian kalori secara bertahap sesuai respons tubuh.
Dalam program yang saya jalankan bersama klien, biasanya kami mengevaluasi
asupan kalori dan performa klien setiap 2 minggu agar mendapatkan data yang
lebih akurat dan personal.
Kapan Anda Harus Berkonsultasi dengan Ahli?
Jika Anda memiliki kondisi medis tertentu seperti diabetes, gangguan
metabolisme, atau ingin menjalankan program diet dengan tujuan spesifik (misal:
menurunkan lemak tubuh tanpa kehilangan massa otot), maka konsultasi dengan
ahli gizi atau nutrisionis bersertifikat sangat disarankan.
Perlu diingat, informasi dalam artikel ini disusun berdasarkan pengalaman
pribadi dan sumber terpercaya. Namun, setiap individu memiliki kondisi unik
yang memerlukan pendekatan personal.
Posting Komentar untuk "Panduan Lengkap Menghitung Kebutuhan Kalori Harian yang Mudah Dipraktikkan"