Gangguan Kesehatan Karena Cuaca Ekstrem: Waspadai Risiko dan Cara Mengatasinya

inutrisi.com - Cuaca ekstrem semakin sering melanda berbagai wilayah di Indonesia. Gelombang panas, hujan lebat disertai angin kencang, serta perubahan suhu yang drastis dapat memicu berbagai gangguan kesehatan. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang jenis-jenis penyakit yang sering muncul akibat cuaca ekstrem, siapa saja yang rentan, serta langkah-langkah praktis untuk melindungi diri.

Gangguan Kesehatan Karena Cuaca Ekstrem: Waspadai Risiko dan Cara Mengatasinya
Gangguan Kesehatan Karena Cuaca Ekstrem: Waspadai Risiko dan Cara Mengatasinya

Mengapa Cuaca Ekstrem Meningkatkan Risiko Penyakit?

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), perubahan iklim global memicu peningkatan intensitas cuaca ekstrem di Indonesia. Lonjakan suhu udara, kelembapan yang tinggi, dan kualitas udara yang memburuk menciptakan kondisi ideal bagi penyebaran penyakit. Data Kementerian Kesehatan RI tahun 2024 menunjukkan peningkatan kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) sebesar 20% selama periode gelombang panas di Jabodetabek.

Selain ISPA, gangguan kesehatan seperti dehidrasi, heatstroke, diare, dan penyakit yang disebabkan oleh vektor seperti Demam Berdarah Dengue (DBD) juga meningkat signifikan. Ini menunjukkan bahwa cuaca ekstrem bukan hanya fenomena alam, melainkan ancaman serius bagi kesehatan masyarakat.

Jenis-Jenis Gangguan Kesehatan Karena Cuaca Ekstrem

1.     Heatstroke dan Heat Exhaustion
Paparan suhu tinggi dalam waktu lama dapat menyebabkan tubuh kehilangan kemampuan mengatur suhu, memicu heatstroke yang bisa berakibat fatal. Gejala awal meliputi pusing, mual, keringat berlebihan, hingga kehilangan kesadaran.

2.     Dehidrasi
Kebutuhan cairan tubuh meningkat drastis saat cuaca panas. Jika tidak diimbangi dengan asupan air yang cukup, dehidrasi bisa menyebabkan kelelahan, pusing, hingga komplikasi ginjal.

3.     Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
Perubahan suhu yang ekstrem memengaruhi daya tahan tubuh dan memperburuk kualitas udara. ISPA menjadi salah satu gangguan kesehatan paling umum, terutama pada anak-anak dan lansia.

4.     Diare dan Keracunan Makanan
Cuaca panas mempercepat proses pembusukan makanan, meningkatkan risiko keracunan makanan dan diare akibat bakteri seperti E.coli dan Salmonella.

5.     Demam Berdarah Dengue (DBD)
Genangan air akibat hujan deras menjadi tempat berkembangbiak nyamuk Aedes aegypti, vektor penyebab DBD. Peningkatan kasus DBD sering terjadi pasca musim hujan.

6.     Leptospirosis
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Leptospira yang menyebar melalui air yang terkontaminasi urine tikus, sering muncul setelah banjir.

7.     Penyakit Kulit (Ruam Panas, Infeksi Jamur)
Kelembapan tinggi dan keringat berlebih memicu ruam panas dan infeksi kulit akibat jamur.

8.     Alergi dan Asma
Polusi udara saat cuaca kering dan debu yang beterbangan memperburuk kondisi penderita alergi dan asma.

Kelompok yang Paling Rentan Terkena Dampak

·       Anak-anak: Sistem kekebalan tubuh yang belum sempurna membuat mereka lebih rentan mengalami dehidrasi dan infeksi.

·       Lansia: Penurunan fungsi organ membuat lansia lebih mudah terkena komplikasi serius akibat cuaca ekstrem.

·       Pekerja Lapangan: Mereka yang bekerja di luar ruangan terpapar langsung oleh panas matahari, polusi, dan perubahan suhu drastis.

·       Penderita Penyakit Kronis: Orang dengan penyakit jantung, diabetes, atau gangguan pernapasan memiliki risiko lebih tinggi mengalami komplikasi.

Langkah-Langkah Perlindungan Diri Saat Cuaca Ekstrem

1.     Perbanyak Asupan Cairan: Minum air minimal 2 liter per hari, hindari minuman berkafein dan beralkohol.

2.     Gunakan Pakaian yang Tepat: Pilih pakaian berbahan katun, berwarna terang, dan longgar agar sirkulasi udara lancar.

3.     Hindari Aktivitas Luar Ruangan di Puncak Panas: Jika memungkinkan, batasi aktivitas antara pukul 10.00 - 15.00.

4.     Gunakan Sunscreen dan Pelindung Kepala: Lindungi kulit dari paparan langsung sinar UV.

5.     Pastikan Kebersihan Makanan dan Minuman: Hindari konsumsi makanan yang tidak tertutup atau terpapar udara terbuka.

6.     Cegah Genangan Air: Rutin membersihkan lingkungan sekitar untuk mencegah berkembangnya nyamuk DBD.

7.     Pantau Informasi Cuaca Resmi: Periksa prakiraan cuaca melalui BMKG sebelum beraktivitas di luar.

Tindakan Segera Jika Mengalami Gejala Serius

Jika Anda atau anggota keluarga mengalami gejala seperti demam tinggi, sesak napas, muntah berulang, atau kehilangan kesadaran, segera cari pertolongan medis. Heatstroke, DBD, atau ISPA berat memerlukan penanganan cepat agar tidak menimbulkan komplikasi serius.

Pentingnya Edukasi Masyarakat tentang Cuaca Ekstrem

Edukasi tentang bahaya cuaca ekstrem harus dilakukan secara masif, terutama di daerah yang rawan bencana. Masyarakat perlu diberikan pemahaman bahwa gangguan kesehatan karena cuaca ekstrem bukanlah masalah sepele. Program edukasi dapat dilakukan melalui sekolah, komunitas RT/RW, hingga kampanye media sosial.

Kunjungi inutrisi.com untuk mengetahui lebih banyak tentang bagaimana cuaca ekstrem memengaruhi kesehatan tubuh, serta tips nutrisi yang dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh Anda.


Posting Komentar untuk "Gangguan Kesehatan Karena Cuaca Ekstrem: Waspadai Risiko dan Cara Mengatasinya"